Apa itu ideology?
Ideologi adalah kumpulan ide
atau gagasan.
Kata
ideologi sendiri diciptakan oleh Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk
mendefinisikan “sains tentang ide“.
Tujuan
utama dibalik ideologi adalah untuk menawarkan perubahan melalui proses
pemikiran normatif. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya
sekadar pembentukan ide)
yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.
yang diterapkan pada masalah publik sehingga membuat konsep ini menjadi inti politik. Secara implisit setiap pemikiran politik mengikuti sebuah ideologi walaupun tidak diletakkan sebagai sistem berpikir yang eksplisit.
Definisi Ideologi
Definisi memang penting. Itu sebabnya Ibnu Sina pernah
berkomentar:
“Tanpa
definisi, kita tidak akan pernah bisa sampai pada konsep.”
Karena
itu menurutnya, sama pentingnya dengan silogisme (baca: logika berfikir yang
benar) bagi setiap proposisi (dalil atau pernyataan) yang kita buat.
Mabda’
(ideologi) secara etimologis adalah
mashdar mimi dari kata bada’ayabdau bad’an wa mabda’an yang berarti permulaan.
Secara
terminologis berarti pemikiran
mendasar yang dibangun diatas pemikiran-pemikiran (cabang). [dalam Al-Mausu’ah
al-Falsafiyah].
Selain
definisi di atas, berikut ada beberapa definisi lain tentang ideologi:
·
Wikipedia Indonesia:
Ideologi adalah kumpulan ide
atau gagasan atau aqidah ‘aqliyyah (akidah yang sampai melalui proses berpikir)
yang melahirkan aturan-aturan dalam kehidupan.
·
Karl Marx:
Ideologi merupakan alat
untuk mencapai kesetaraan dan kesejahteraan bersama dalam masyarakat.
·
Napoleon:
Ideologi keseluruhan pemikiran politik dari
rival–rivalnya.
·
Dr. Hafidh Shaleh:
Ideologi adalah sebuah
pemikiran yang mempunyai ide berupa konsepsi rasional (aqidah aqliyah), yang
meliputi akidah dan solusi atas seluruh problem kehidupan manusia. Pemikiran
tersebut harus mempunyai metode, yang meliputi metode untuk mengaktualisasikan
ide dan solusi tersebut, metode mempertahankannya, serta metode menyebarkannya
ke seluruh dunia.
·
Taqiyuddin An-Nabhani:
Mabda’ adalah suatu aqidah
aqliyah yang melahirkan peraturan. Yang dimaksud aqidah adalah pemikiran yang
menyeluruh tentang alam semesta, manusia, dan hidup, serta tentang apa yang ada
sebelum dan setelah kehidupan, di samping hubungannya dengan Zat yang ada
sebelum dan sesudah alam kehidupan di dunia ini. Atau mabda’ adalah suatu ide
dasar yang menyeluruh mengenai alam semesta, manusia, dan hidup. Mencakup dua
bagian yaitu, fikrah dan thariqah.
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Ideologi
(mabda’) adalah pemikiran yang mencakup konsepsi mendasar tentang kehidupan dan
memiliki metode untuk merasionalisasikan pemikiran tersebut berupa fakta,
metode menjaga pemikiran tersebut agar tidak menjadi absurd dari
pemikiran-pemikiran yang lain dan metode untuk menyebarkannya.
Sehingga
dalam konteks definisi ideologi inilah, tanpa memandang sumber dari konsepsi
ideologi, maka Islam adalah agama yang mempunyai kualifikasi sebagai ideologi
dengan padanan dari arti kata mabda’ dalam konteks bahasa arab.
Apabila kita telusuri seluruh dunia ini, maka yang kita
dapati hanya ada tiga ideologi (mabda’). Yaitu kapitalisme,
sosialisme termasuk komunisme, dan Islam. Untuk saat ini dua mabda pertama,
masing-masing diemban oleh satu atau beberapa negara. Sedangkan mabda yang
ketiga yaitu Islam, saat ini tidak diemban oleh satu negarapun, melainkan
diemban oleh individu-individu dalam masyarakat. Sekalipun demikian, mabda ini
tetap ada di seluruh penjuru dunia.
Sumber konsepsi :
Ideologi kapitalisme dan sosialisme
berasal dari buatan akal manusia, sedangkan Islam berasal dari wahyu Allah SWT (hukum
syara’).
Ibnu
Sina mengemukakan masalah tentang ideologi dalam Kitab-nya “Najat”, dia
berkata:
“Nabi
dan penjelas hukum Tuhan serta ideologi jauh lebih dibutuhkan bagi
kesinambungan ras manusia, dan bagi pencapaian manusia akan kesempurnaan
eksistensi manusiawinya, ketimbang tumbuhnya alis mata, lekuk tapak kakinya,
atau hal-hal lain seperti itu, yang paling banter bermanfaat bagi kesinambungan
ras manusia, namun tidak perlu sekali.“
Setelah
tahu definisi dari ideologi, selanjutnya apa perbedaan dari ideologi- ideologi
yang ada di dunia:
Ø Dasar
qiyadah fikriyah (pemikiran prioritas/kepemimpinan berfikir)
Kaptalisme::Sekularisme,
yaitu memisahkan agama dari kehidupan masyarakat dan negara
Sosialisme/Komunisme: (dialetika) materialisme dan evolusi
materialisme
Islam: Laa Ilaha illa iLallah,
yaitu menyatukan antara hukum Allah SWT dgn kehidupan (Aqidah Islam)
Pembuat Hukum dan Aturan
Ø Fokus
Gerakan
Kaptalisme: Individu di atas
segalanya. Masyarakat hanyalah kumpulan individu- individu saja
(individualisme)
Sosialisme/Komunisme: Negara di atas
segalanya. Individu merupakan salah satu gigi roda dalam roda masyarakat yg
berupa sumber daya alam, manusia, barang produksi dll (satu kesatuan yaitu
materi).
Islam: Individu merupakan salah
satu anggota/bagian masyarakat (masyarakat=kumpulan manusia, pemikiran,
perasaan, dan peraturan)
Ø Ikatan
Perbuatan
Kaptalisme: Liberalisme (kebebasan)
dalam masalah aqidah, pendapat, pemilikan dan kebebasan pribadi
Sosialisme/Komunisme: Tidak ada kebebasan
dlm aqidah dan kepemilikan sedangkan dlm hal perbuatan ada kebebasan
Islam: Seluruh perbuatan terikat
dengan hukum syara’. Perbuatan baru bebas dilakukan bila sesuai dgn hukum
syara’.
Ø Tolak
ukur kebahagiaan
Kaptalisme: Meraih sebanyak-banyaknya
materi berupa harta, pangkat, kedudukan, dll
Sosialisme/Komunisme: Meraih
sebanyak-banyaknya materi berupa harta, pangkat, kedudukan, dll
Islam: Mencapai ridha Allah SWT
yg terletak dalam ketaatannya dalam setiap perbuatan
Ø Kebebasan
pribadi dalam berbuat
Kaptalisme: Mendewakan kebebasan
pribadi demi meraih kebahagiaan yang mereka definisikan
Sosialisme/Komunisme: Mendewakan
kebebasan pribadi demi meraih kebahagiaan yang mereka definisikan
Islam: Distandarisasi oleh hukum
syara’. Bila sesuai bebas dilakukan, bila tidak maka tidak boleh dilakukan
Ø Pandangan
terhadap masyarakat
Kaptalisme: Masyarakat merupakan
kumpulan individu-individu.
Sosialisme/Komunisme: Masyarakat
merupakan kumpulan dan kesatuan manusia, alam dan interaksinya dengan alam
Islam:Masyarakat merupakan
kumpulan individu yang memiliki perasaan dan pemikiran yang satu serta diatur
oleh hukum yang sama.
Ø Dasar
perekonomian
Kaptalisme: Ekonomi berada di tangan
para pemilik modal. Setiap orang bebas menempuh cara apa saja. Tidak dikenal
sebab-sebab pemilikan. Jumlahnya pun bebas dimiliki tanpa batasan.
Sosialisme/Komunisme: Ekonomi di tangan
negara. Tidak ada sebab pemilikan, semua orang boleh mencari kekayaan dengan
cara apapun. Namun jumlah kekayaan yang boleh dimiliki dibatasi.
Islam: Setiap orang boleh
menjalankan perekonomian dengan membatasi sebab pemilikan dan jenis pemiliknya.
Sedangkan jumlah kekayaan yang boleh dimiliki tidak dibatasi.
Ø Kemunculan
sistem aturan
Kaptalisme: Manusia membuat hukum bagi
dirinya berdasar fakta yang dilihatnya.
Sosialisme/Komunisme: Sistem aturan
diambil dari alat-alat produksi
Islam: Allah telah menjadikan
bagi manusia system aturan untuk dijalankan dalam kehidupan yang diturunkan
pada nabi Muhammad SAW. Manusia hanya memahami permasalahan, lalu menggali
hukum dari Al Qur’an dan As Sunnah.
Ø Tolok
ukur
Kapitalisme: Manfaat kekinian
Sosialisme/Komunisme: Tolok ukur materi
Islam: Halal-haram
Ø Penerapan
hukum
Kaptalisme: Terserah individu
Sosialisme/Komunisme: Tangan besi dari
negara (otoriter)
Islam: Atas dasar ketaqwaan
individu, kontrol masyarakat dan penerapan dari masyarakat (penerapan hukum
pada masyarakat oleh negara)
Dalam
ilmu sosial, ideologi politik adalah sebuah himpunan ide dan prinsip yang
menjelaskan bagaimana seharusnya masyarakat bekerja, dan menawarkan ringkasan
order masyarakat tertentu. Ideologi politik biasanya mengenai dirinya dengan
bagaimana mengatur kekuasaan dan bagaimana seharusnya dilaksanakan.
Teori
komunis Karl Marx, Friedrich Engels dan pengikut mereka, sering dikenal dengan
marxisme, dianggap sebagai ideologi politik paling berpengaruh dan dijelaskan
lengkap pada abad 20.
Contoh
ideologi lainnya termasuk: anarkisme, kapitalisme, komunisme, komunitarianisme,
konservatisme, neoliberalisme, demokrasi kristen, fasisme, monarkisme,
nasionalisme, nazisme, liberalisme, libertarianisme, sosialisme, dan demokrat
sosial.
Ada
juga yang memakai agama sebagai ideologi politik. Hal ini disebabkan agama
tersebut mempunyai pandangan yang menyeluruh tentang kehidupan. Islam,
contohnya adalah agama yang holistik.
Sekilas
3 Ideologi Besar Dunia
Ø Ideologi Kapitalis
Kapitalisme dibangun dengan
Sekularisme. Pemahaman yang mengajarkan pemisahan agama dari kehidupan. Dalam
hal ini, Kapitalisme telah mengkotak agama hanya sebagai Ritualisme dan
Spiritualisme. Sehingga, untuk menjawab tentang ritual ini, termasuk dari mana
asal kehidupan dan bagaimana akhirnya, mereka menyerahkan kepada agama
masing-masing. Sedangkan dalam masalah kehidupan, manusialah yang mempunyai
otoritas untuk mengaturnya. Mengenai solusi atas seluruh problem kehidupan
manusia, Kapitalis telah memiliki banyak hukum, yang semuanya dicetuskan
berdasarkan asas manfaat. Agar asas manfaat ini dicapai secara maksimal, harus
ada Liberalisme. Demokrasi misalnya, adalah salah satu bentuk solusi dalam
masalah pemeritahan. Demokrasi merupakan kebebasan rakyat dalam menyatakan
pandangannya, yang lahir akibat praktik eksploitasi Teokrasi. Karena Teokrasi tidak
menguntungkan, maka ia dihujat, dihancurkan dan dikubur hidup-hidup.
Liberalisasi kepemilikan, misalnya, adalah salah satu bentuk solusi dalam
masalah ekonomi, yang melahirkan individualisme. Dengan kebebasan tanpa batas,
dan berorientasi pada perolehan kemanfaatan yang sebesar-besarnya, terjadilah
eksploitasi orang kaya atas orang miskin. Yang tidak jarang menimbulkan class
stuggle. Untuk menutupi kebocoran ini, maka dicetuskannya walfer state, dimana
negara yang semula hanya menjadi polisi lalu lintas untuk melindungi kebebasan
mutlak individu, akhirnya turun tangan. Dalam masalah tingkah laku, kebebasan
merupakan atribut yang essensial bagi mereka. Free sex, free love adalah model
yang dikembangkan dalam memecahkan problem sexual instink. Dalam beragama,
tampak dengan berkembangnya murtadisasi, dengan toleransi tinggi.
Ø Ideologi Sosialis
Sosialisme sebagai sebuah
Ideologi dalam konteks ini, konteks asas, dibangun dengan materialisme atau
Dialektika Materialisme. Pemahaman yang mengajarkan, bahwa seluruh yang maujud,
manusia, alam dan kehidupan yang nota bene semuanya merupakan materi adalah
berasal dari materi. Yang semuanya berproses secara dialektik, dari satu materi
dengan adanya antithesis, akan menghasilkan sintesis baru, yang berupa materi
lain. Inilah kerangka Dialektika Materialisme. Tuhan, diklaimnya tidak ada,
bahkan Nietze mengatakannya sebagai telah mati. Sosialisme terbukti tidak
memberikan tempat bagi agama. Sehingga problem-problem keagamaan dipecahkannya
secara material, dimana dalam filsafatnya menolak samasekali aspek metafisik.
Dalam menjawab kebutuhan spiritualnya, tentang dari mana muasal hidup mereka,
maka sebisa mungkin mereka akan menjelaskan secara materi. Sebagai contoh teori
evolusi Darwin, yang secara tidak langsung menafikan bahwa manusia diciptakan
oleh Al-Khalik. Dalam konteks futuristik, keakhiratan, kehidupan pasca dunia,
mereka menjelaskan sebagai tidak ada. Sebab, jasad manusia telah berevolusi
menjadi sintesis yang lain. Akan tetapi, sebagai ganti kekosongan spiritualitasnya
mereka akhirnya mengkultuskan individu, pahlawan dan lain sebagainya. Mengenai
solusi atas semua problem hidupnya, Sosialisme telah membangun hukum berdasarkan antithesis (tanaqhudhat).
The iro law of oligarchi (Hukum Tangan Besi) adalah hukum yang dipraktekkan
dalam sistem Sosialis. Maka, Diktatorisme adalah bentuk pemeritahannya. Mengapa
harus pemerintahan diktator? Sebab pemeritahan ini merupakan sistem yang
dipaksakan untuk mewujudkan antithesis. Sebagai contoh, Sosialisme, memberangus
private property agar tidak terjadi monopoli faktor produksi, dan terciptalah
pemerataan. Tanpa adanya The Iron Law of Oligarchi, menurut mereka mustahil
memberantas monopoli. Bahkan, menurut mereka class stuggle adalah sebuah
keharusan untuk menciptakan perubahan. Dengan cara semacam itu, akan
terwujudlah keadilan sosial. Sedangkan dalam aspek kehidupan yang lain, karena
tidak ada standar baku, hukum mereka
amat rentan dan mengikuti selera masyarakat.
Ø Ideologi Islam
Dalam
konteks akidah (asas)-nya, mengajarkan asal muasal seluruh yang maujud, alam, manusia dan kehidupan beasal
dari sang Khalik. Dan hidup manusia diciptakan untuk beribadah sebagai wujud
keterikatan manusia dengan ALLAH dalam bentuk melaksanakan perintah dan
meninggalkan seluruh laranganNya. Juga karena manusia, kelak, setelah hidup di
dunia, akan hidup untuk yang kesekian kalinya, untuk mempertanggungjawabkan
seluruh aktivitas duniawinya. Maka, ALLAH menurunkan Rasul untuk membimbing
manusia untuk menemukan bentuk kehidupan dunia dan akherat yang ideal. Inilah
asas Ideologi Islam. Intinya, terangkum dalam keenam rukun iman. Mengenai
solusi atas seluruh problem kehidupan manusia, Islam mendasarkan solusinya pada
keterikatan kepada hukum syara’. Dalam konteks pemerintahan, Islam
mensyari’atkan sistem khilafah, dengan bentuk, sistem dan mekanisme yang unik.
Dalam konteks ekonomi, Islam mensyari’atkan hukum-hukum mengenai masalah
kepemilikan, pengelolaan, dan distribusi, serta, hukum-hukum yang menyangkut mekanisme
memiliki dan mengembangkan harta. Dalam konteks politik dalam negeri, Islam
telah mewajibkan diberlakukannya seluruh hukum Islam kepada rakyat. Sedangkan
dalam konteks politik luar negri, Islam telah memberlakukan hukum-hukum jihad.
Dalam masalah sangsi hukum, Islam memiliki sangsi yang tegas. Dengan demikian
seluruh problem kehidupan manusia, semuanya bisa dipecahkan oleh Islam.
Bahwa
selanjutnya…
Ketiga
Ideologi ini tidak bisa akur karena masing-masing memiliki filosofi dasar yang
sangat berbeda. Dimanapun mereka berada, ketiga ideologi ini akan terus
bersaing; satu sama lain saling menganggap musuh yang harus dikalahkan….
Salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar